Bahwa Diri Ini Muda tetapi Mati

Dan keheningan itu menyeret kakiku. Satu rindu memapahku menyusuri kenangan demi kenangan.
seperti manusia tua yang tak mampu lagi memungsikan kakinya, aku berterima kasih, sekaligus merasa miris pada keadaanku saat itu. aku melihat pemakaman yang dulu sering diziarahi dan kini mungkin akan segera menjadi hunianku, aku melihat dominasi warna putih di langit yang dulu sering dijadikan perumpamaan oleh seseorang yang juga sering berpakaian putih, dan mungkin kini sebentar lagi akan mendominasi jasadku. aku mencium wewangian yang dulu sering membuatku terlena dan kini mungkin sebentar lagi harus tercampur bau tanah merah.

Akan dibawa kemana aku oleh satu rindu itu? Aku tak begitu berdaya lagi seperti dulu ketika "tidak" maka tak mungkin kubilang "Ya!" Kini semuanya sudah sulit lagi demikian, aku seperti mencium bau kematian, bahwa diri ini muda tetapi mati...

Dan keheningan itu tiba-tiba memuntahkan aku kembali, ke atas sajadah hadiah Ibu dan Bapak untuk pernikahanku....