Puisi:
MATI LAMPU
Ditingkah api sepotong lilin
Usia terus terkikis
Menyisihkan leleh dan kenangan membeku
Mimpi-mimpi mengelun kehitaman
Membatu dalam gelap.
Masih dengan pena dan buku tulis bekas
Kupicingkan mata
Mengingat-ingat masa ketika dahi tak perlu berkerut
: Lampu yang menyala adalah syukur
Melihat senyum rengut keluarga,
Saat-saat lepas terjaga
Adalah syukur.
Dan aku ingin menuliskannya
Sebelum sumbu tergolek tak berdaya
dengan energi seadanya
"Aku enggan terbaring sia-sia."
2009
0 komentar:
Posting Komentar